Sajak Sang Pejuang Idealis
Siti Zulaikha[1]
Aku ingin hidup merdeka
dengan akal pikiran yang ku punya
Bukan hidup untuk mereka
yang mengenal harga dirinya sendiri tanpa mengenal harga diri orang lain
Aku lebih memilih hidup terasingkan
tapi tetap dengan prinsip memperjuangkan kemanusiaan
Dari pada hidup sejahtera bersanding dengan harta penguasa
tapi mengekang ide dan gagasan
Bahkan,
jika hidup harus memilih menjadi hewan apa?
Maka aku lebih memilih menjadi elang yang berani terbang walau sendirian
Mencari sendiri mangsanya dengan gagah
Ketimbang hidup bergerombol seperti domba yang tinggal dikandang,
tinggal tidur dan makan,
tapi akhirnya diperjual belikan dan menjadi sembelihan.
Hidup tidak sehina itu kalau kau berani lebih lama menahan lapar
Dan menolak pemberian tuan-tuan penjaja uang untuk kepentingan
Sejarah menceritakan,
betapa banyak orang yang keras kepala memegang teguh kebenaran
harus menelan tekanan bahkan teror kematian.
Soe hok gie, wijhi tukul, tan malaka, munir, ahmad Wahib.
Mungkin jasad mereka sudah melebur menjadi tanah
Tapi Kebenaran yang mereka perjuangkan tetaplah kebenaran
yang oleh Tuhan akan tetap diabadikan
Bahkan suara mereka akan lebih lantang di bawah alam kuburannya
Kebenaran akan tetap mengaum meski dibungkam
Kebenaran akan terus bermekaran
meski ditanah becek penuh comberan
Karena,
jika dibumi hanya tersisa kepalsuan manusia,
maka lingkar langit masih punya banyak ruang hampa
untuk menjadi saksi pertarungan kebenaran dan kemunafikan
Siapa yang memperjuangkan kebenaran maka ia akan abadi dalam kemenangan,
meski pejuangnya kadang harus kalah dengan kekuatan pemilik uang dan kekuasaan
Jember, 11 April 2017
[1] Siti Zulaikha Merupakan Salah satu Kader PMII Rayon Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan dari Korp GERIMIS (2014), Jurusan PAI
Very descriptive post, I enjoyed that bit. Will there be a part 2?|